Langkah _langkah Membuat surat Resmi dalam bahasa inggris
Tips pertama:
Selalu gunakan kalimat pengantar dan salam penutup yang baku.
Untuk kalimat pengantar cukup gunakan: Dear Mr. atau Dear Ms.
Bila kita tidak tahu siapa yang akan menerima surat tersebut, misalnya
mengirim ke alamat email umum suatu instansi bisa gunakan Dear Madam,
Dear Sir,
Untuk salam penutup, saya paling senang menggunakan
Sincerely yours,, sangat sopan. Tapi kalau misalnya surat menyuratnya
sudah berlangsung berulang kali dengan orang yang sama, kita bisa
menggunakan Best regards, atau cukup dengan Best,
Tips kedua:
Jangan lupa untuk berterima kasih.
Kalimat penutup andalan saya biasanya: I am looking forward to hearing from you. Thank you very much.
Kalimat ini memberitahukan kepada sang penerima surat kalau kita
menunggu jawabannya atas permintaan kita di surat, dan kita mengucapkan
banyak terima kasih sebelumnya. Sangat sopan bukan?
Untuk mengucapkan terima kasih secara umum, bisa juga menggunakan: Thank you for your kind help.
Tips ketiga:
Memohonlah dengan sopan.
Caranya gampang sekali, cukup dengan menggunakan kalimat berpola: I
would be very grateful if you could … Tinggal isi titik-titiknya dengan
permohonan yang ingin diajukan. Sopan dan langsung ke tujuan.
Atau
contoh dari koala manolo (lihat komentar), If you could …, it would be
most appreciated. Isi titik-titiknya dengan permintaan.
Tips keempat:
Jangan pernah menggunakan singkatan, simbol pengganti kata, atau kata yang bernuansa non-formal.
Jadi tulislah it is, bukan it’s. Jangan menulis a la ABG dengan
menggunakan angka 4 untuk for (saya pernah menerima surat yang
menggunakan ini. Hampir jatuh dari kursi rasanya) atau u untuk you; dan
tulislah thank you dengan baik dan benar.
Tips kelima:
Tulislah nama dengan lengkap. Kalau bisa cantumkan afiliasi di bawah
nama. Tanda tangan seperti ini sangat penting, apalagi bila kita menulis
surat dalam kapasitas kita sebagai pegawai kantor tertentu.
Tips keenam:
Gunakan huruf besar dan tanda baca dengan baik. Huruf kecil memang
imut, tapi dalam surat lebih penting menunjukkan kemampuan kita dalam
menggunakan tata bahasa dengan baik dan benar, daripada menunjukkan jiwa
kita yang mencintai keunikan.
Kalau kita menggunakan tips singkat ini kepada contoh surat di atas, maka hasilnya menjadi sebagai berikut:
Dear Madam, Dear Sir,
I am X, from Y. I am interested in Z.
I
would be very grateful if you could inform me the application deadline
and eligibility. I wonder if you could also send me the application
form. If it is not possible, I would be thankful if you could inform me
where I can find it.
I am looking forward to hearing from you. Thank you very much.
Sincerely yours,
Dahlia TI
Sabtu, 02 Januari 2016
Defenisi Matrik
MATRIK
DEFINISI MATRIK
Matriks adalah sekumpulan
bilangan riil atau elemen atau kompleks yang disusun menurut baris dan kolom
sehingga membentuk jajaran (array) persegi panjang.(menurut orang tua tua
dahulu)
Matrik yang mempunyai m baris
dan n kolom disebut matriks m x n atau matriks berode m x n
Suatu matriks ditunjukkan
dengan menuliskan jajarannya diantara kurung siku misalnya:
adalah matriks 2 x 3 dengan 5,7,2,6,3,8 adalah
elemen-elemenya
Perhatikan bahwa dalam
menyatakan matriks yang pertama disebutkan adalah banyaknya baris dan yang
kedua adalah banyaknya kolom.
Adalah matriks berorde 4 x 3 yaitu
matriks dengan 4 baris dan 3 kolom
Jadi matriks berorde………
Dan matriks berorde………
matriks hanyalah sekedar
jajaran sekumpulan bilangan : tidak ada hubungan aritmetis antar elemen
elemennya. Matriks berbeda dari determinan. Karena tidak ada harga numeric suatu matriks yang
diperoleh dari perkalian antar elemennya.
Matrik baris : adalah matrik yang hanya terdiri dari satu
baris saja
Matrik kolom : matrik yang hanya terdiri satu kolom saja
Untuk menghemat tempat biasanya
penulisan matrik kolom dapat ditulis {1 2 3}
NOTASI DUA INDEKS
Setiap elemen matrik memiliki alamat yang bisa dinyatakan
dengan notasi dua indeks Aij. i menyatakan baris ke i dan j
menyatakan kolom ke j seperti di bawah ini:
A =
a11 = elemen baris ke 1
dan kolom ke 1
a23 = elemen baris ke 2
kolom ke 3
maka :
A
=
A21 = 2
a32 = 7
MATRIKS MATRIKS KHUSUS
-
Matriks bujur sangkar : adalah matrik yang berorde
m x m. matrik ini sering juga disebut dengan matrik kuadrat.
Contoh :
A =3 x 3
Matrik bujur sangkar dikatakan
simetrik jika Aij = Aji
Contoh :
A
=3 x 3
Matriks bujur sangkar dikatakan
tidak simetrik/anti simetrik jika Aij = -Aji
A =3 x
3
-
Matrik diagonal : adalah matrik yang semua
elemennya bernilai nol kecuali bagian diagonal utamanya. Contoh:
A =3 x 3
-
Matriks satuan : adalah matrik diagonal yang
semua elemen diagonal utamanya bernilai 1. Matrik satuan bisa juga disebut
dengan istilah matrik identitas. Contoh
:
A =3 x 3
Matriks satuan sering ditulis dengan huruf I. jika matriks
satuan dikalikan dengan matrik A atau yang lainnya, maka akan menghasilkan
matrik A itu sendiri (atau yang lainnya). Jadi matrik satuan tak ubahnya
seperti bilangan 1 dalam perkalian biasa. Sehingga berlaku rumus :
A . I = A
I . A = A
Contoh :
x
Akan menghasilkan matik itu juga.
Begitu juga jika perkaliannya dibalik tetap akan
menghasilkan matriks yang sama.
Membuat matrik identitas menggunakan matlab
>> eye (3)
Ans =
1 0 0
0 1 0
0 0 1
-
Matrik nol : adalah matrik yang semua elemennya
bernilai nol. Matrik ini bisa juga ditulis :
[0]
Jika A X B = 0 ,
tidak bisa disimpulkan bahwa A = 0 atau B = 0
Bukti:
Membuat matrik nol dengan matlab
>> zeros (3)
Ans =
0 0 0
0 0 0
0 0 0
Dasar Pemograman komputer
Dasar
pemograman komputer
Komputer à mesin
Pemograman à
kumpulan intruksi”
Pascal à 1.
Bahasa pemograman dasar à bahasa
mesin
2. bahasa pemograman menengah à
3.
bahasa pemograman tingkat tinggi à pascal
Struktur program pascal
Programà
digunakan untuk pemberian judul program
Userà
digunakan untuk mendefinisikan library
Var/variableà menentukan variable yg akan digunakan
Beginà
memulai program
Clserà
membersihkan layar pada program (bisa digunakan atau tidak)
Endà untuk
akhir program
Writeà
mencetak atau menampilkan data
Writeinà
mencetak atau menampilkan data pada baris baru
Readà
untuk menginputkan data
Readinà
menginputkan data pada baris baru
Operator
yang digunakan pada boolean
=pengurangan
>besar dari
<kecil dari
>=besar dari sama dengan
<=kecil dari sama dengan
<>tidak sama
:=menunjukkan nilai
Tipe
data sederhana program pascal
1. String à mendifinisikan sebuah karakter ( huruf, angka,
dan simbol)
2. Char à mendifinisikan karakter tunggal ( A;B;C;)
ataupun ( huruf, angka, dan simbol)
3. Integer
à bilangan bulat
digunakan untuk perhitungan
4. Boolean
à mendefinisikan karakter
true dan false
5. Real à digunakan untuk bilangan pecahan
Operator
yang digunakan pada pascal
+ penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ pembagian
Menulis rumus di spreadsheet dan exel
``
a.
MENULIS
RUMUS
o
MENULIS
RUMUS DENGAN ANGKA
Salah satu cara dalam menuliskan rumus di spreadsheet dan
excel adalah dengan menuliskan angka secara langsung. Bentuknya dapat dilihat
pada contoh berikut.
= 30 +40 + 50 + 20
Maka ketika kita enter atau pointer dipindahkan maka pada
sel tersebut akan tertulis angka 140
Cara ini memang sangat mudah, akan tetapi tetap mempunyai
kelemahan. Kelemahanya adalah kita susah untuk melakukan pengkopian terhadap
penjumlahan yang ada di sel lainnya.
o
MENULIS
RUMUS DENGAN NAMA SEL
Selain menuliskan rumus dengan angka, kita juga dapat
menuliskan rumus dengan menuliskan nama sel tempat data yang akan dijumlahkan.
Misalkan kita akan menjumlahkan angka yang terdapat pada sel A3, B3, C3 dan D3.
Maka untuk menjumlahkannya dapat kita lakukan sebagai berikut.
Ketik formula berikut pada sel E3 atau sel lainnya kemudian
enter atau pindahkan pointernya.
= A3 + B3+ C3 + D3
Setelah selesai maka data yang adan pada masing masing sel
di atas akan dijumlahkan. Jika ada data (angka) lain pada baris lainnya, maka
kita cukup melakukan proses kopi sehingga dapat menghemat tenaga dan waktu
kita.
o
MENULIS
RUMUS DENGAN CARA MENUNJUK
Menuliskan rumus dengan menuliskan nama sel memang akan
memberikan keuntungan kepada kita yaitu mudah untuk melakukan pengkopian data
sehingga kita tidak perlu menulis rumus untuk tiap melakukan penjumlahan. Hanya
saja kelemahan cara menuliskan rumus dengan nama sel di atas lebih membutuhkan
waktu apalagi kalau sel yang mau dijumlahkan itu banyak. Untuk mengatasinya
kita dapat menunjuk sel yang akan dijumlahkan tanpa harus mengetikkannya. Jadi
untuk menjumlahkan sel A3, B3, C3 dan D3 di atas dapat kita lakukan dengan cara
mengetik sama dengan kemudian menunjuk sel A3 kemudian ketik + kemudian tunjuk
sel B3 setelah itu ketik + dan seterusnya. Hasilnya juga nanti akan sama.
o
MENGGUNAKAN
AUTOSUM
Cara yang paling mudah dan banyak digunakan adalah
menggunakan fasilitas autosum. Tapi jangan sampai salah, karena kalau kita
tidak paham atau tidak teliti bisa saja terjadi kesalahan penjumlahan. Ketika
kita menggunakan autosum, biasanya kita akan melakukan penyeleksian pada sel
yang akan dihitung. Pastikan sel yang akan dihitung tidak salah agar hasilnya
tidak salah.
Adapun langkah-langkah menggunakan autosum dapat dilakkan
sebagai berikut.
1. Klik
sel yang akan dijadikan tempat penyimpanan hasil perhitungan.
2. Klik
menu home kemudian pilih autosum
3. Pilih
jenis perhitungan yang akan dilakukan (sum, average, max dan lain-lain)
4. Pastikan
data yang akan dihitung terseleksi dengan baik. Jika belum terseleksi semuanya
lakukan seleksi ulang.
5. Tekan
enter
b.
MENGGUNAKAN
FUNGSI TEKS
Digunakan untuk mengola data berbentuk string atau teks.
Dengan fungsi ini memungkinkan kita untuk mengubah susunan karakter atau data
teks yang ada di excel seperti fungsi changecase yang ada di word(huruf besar
dan kecil), menghitung jumlah karakter, memenggal karakter atau mengambil
berberapa karakter dari suatu data teks. Berikut ini adalah contoh-contoh
penggunaan fungsi teks yang ada di excel.
=LEN(“Informatika”)
Fungsi ini berfungsi untuk menghitung jumlah karakter yang
ada pada teks informatika
=lower(“Informatika”)
Fungsi ini akan mengubah karakter atau huruf kapital(besar)
menjadi huruf kecil
= upper(“Informatika”)
Fungsi ini akan mengubah karakter atau huruf kecil menjadi
huruf besar (kapital)
= left(“Informatika”;5)
Fungsi ini akan mengambil sejumlah n karakter (dalam hal ini
5 karakter) dari kata informatika dari sebelah kiri. Berarti kata yang akan
diambil adalah “infor”
= right(“Informatika”;4)
Fungsi ini akan mengambil sejumlah n karakter (dalam hal ini
4 karakter) dari kata informatika dari sebelah kanan. Berarti kata yang akan
diambil adalah “tika”
= mid(“Informatika”;3;6)
Fungsi ini akan mengambil sejumlah n karakter (dalam hal ini
5 karakter) dari kata informatika dari tengah dimulai dari karakter ketiga.
Berarti kata yang akan diambil adalah “format”
Rabu, 30 Desember 2015
Pancasila Sebagai Solusi Persoalan Bangsa Dan Bernegara(stdi kasus dekandensi moral)
MAKALAH
PANCASILA
SEBAGAI SOLUSI PERSOALAN BANGSA DAN NEGARA
(STUDI
KASUS DEKADENSI MORAL)
Disusun
Oleh :
Kelompok
V
1. SRI
RAHAYU
2. TRIO
SAPUTRA
3. UTAWINI
ALMAYANDA
4. SONYA
LERISA
5. SULES
PIANA YOHANI
6. RISTIN
NUR AZIRAH
7.DAHIA
PROGRAM
STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
ISLAM KUANTAN SINGINGI
TP :
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah
SWT, karena dengan rahmat dan perkenaan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERSOALAN BANGSA DAN NEGARA (Studi
Kasus Dekadensi Moral”. Kemudian salawat dan salam kita junjungkan kepada nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita kealam yang terang benderang dan penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya. Semoga makalah kami ini dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi teman-teman dan bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
bagi kita semua khususnya dalam bidang pendidikan pancasila .
Wassalamualaikum Wr. Wb
Teluk Kuantan, 23 Oktober 2015
Moderator
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR
ISI................................................................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................ 4
A. Latar belakang..................................................................................................... 4
B. Rumusan
Masalah........................................................................................... 8
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................. 9
1. Apa akibat teknologi pada perilaku
pelajar?................................................... 10
2.Apakah Pancasila merupakan Solusi Permasalahan Suatu Bangsa?............ 12
3.Bagaimana peran agama dalam mengatasi
permasalahan dekandensi moral pelajar dan adakah pengaruh
intensitas menghafal Al-Qur’an terhadap moralitas pelajar?..... 13
BAB III
PENUTUP...................................................................................................... 15
A. Kesimpulan...................................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................................. 15
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pada
zaman modern merupakan dunia yang tanpa batas dan dunia yang menggoda moral seseorang untuk
bertindak semaunya. Banyak tingkah
laku seseorang yang melanggar aturan / norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga mengakibatkan
banyak kecemasan,
ketegangan dan ketakutan di
kalangan masyarakat, yang semua itu tidak bisa dicernakan dan di integrasikan
oleh individu (Kartono, 2009: 7).
Remaja
adalah golongan masyarakat yang paling mudah kena pengaruh dari luar, karena mereka sedang
mengalami kegoncangan emosi akibat perubahan dan pertumbuhan atau perkembangan yang mereka lalui
(Dradjat, 1977:94).
Pertumbuhan tersebut akan berdampak pada perilaku. perkembangan fisik ditandai
dengan semakin matang dan mulai berfungsinya organ-organ tubuh termasuk organ
reproduksi. Adapun perubahan sosial yang dialami remaja pada fase ini adalah
remaja akan lebih dekat dengan teman sebayanya dibandingkan dengan orang tuanya
sendiri. Hal ini tentu banyak sekali menimbulkan akibat, salah satunya adalah
sumber informasi, karena remaja lebih dekat dengan teman sebayanya maka
kemungkinan dia pun akan lebih percaya pada informasi yang berasal dari
teman-temannya, termasuk informasi tentang seksualitas. Padahal informasi
seperti itu belum tentu dapat dipertanggung jawabkan.
Penggunaan teknologi informasi pada masyarakat terutama
remaja, baik berupa televisi dan perfilman serta internet yang digunakan untuk
tujuan lain seperti dengan memperkenalkan budaya pacaran yang bebas,
menampilkan tayangan-tayangan porno, adegan-adegan yang kurang senonoh, serta
tayangan-tayangan dan informasi yang meransang birahi, yang menjajakan sejumlah
menu sajian pemuas syahwat, merupakan faktor yang berkontribusi terhadap perilaku
seksual bebas.
Usia transisi yang dialami remaja cenderung membawa
dampak psikologis, dimana perilaku mereka cenderung berfikir pendek dan ingin
cepat dalam memecahkan berbagai permasalahan kehidupan. Remaja mengalami
kebingungan atau kesulitan dalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia
sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir dewasa atau sudah
dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan
terlarang, dan terlibat dalam perilaku seks. Namun tidak sedikit jalan yang
ditempuh adalah jalan yang sesat dan mengandung resiko seperti pergaulan bebas.
Proses berfikir remaja yang seperti itu, tidak dapat membedakan mana hal baik
dan buruk untuk dijadikan acuan perilaku yang sesuai dengan konsep halal dan
haram sesuai dengan perintah dan larangan agama yang dianutnya dan nilai
normatif yang ditanamkan pada dirinya dalam menyelesaikan persoalan. Pada
akhirnya pergaulan bebas yang menjadi solusi dalam memisahkan berbagai
persoalan hidupnya.
Fakta kecenderungan perilaku seks bebas dan situasi
maraknya pornografi sebagai media yang menyesatkan hingga berimplikasi terhadap
dekadensi moral, kriminalitas, dan kekerasan seks dikalangan remaja usia
sekolah menengah terus mengalami peningkatan. Disebutkan oleh M. Masri Muadz,
direktur remaja dan perlindungan hak-hak reproduksi BKKBN, menurutnya
berdasarkan hasil penelitian Lembaga Survey BKKBN pada tahun 2008 dengan
mengambil sampel di 33 provinsi di Indonesia, 63% remaja SMP dan SMA di
Indonesia pernah berhubungan seks, sebanyak 21% diantaranya melakukan aborsi.
Angka ini naik dibandingkan dengan penelitian tahun-tahun sebelumnya yakni,
berdasarkan data peneliian yang dilakukan oleh Synovate Research
(ww.kompas.com), diakses tanggal 20 Maret 2012, pada tahun 2005-2006 dikota-kota
besar mulai jabotabek, medan, bandung, ssurabaya dan makasar, masih berkisar
47,54% hingga 54% remaja mengaku melakukan hubungan seks sebelum menikah. Namun
hasil survey terakhir tahun 2008 meningkat menjadi 63%.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten bandung pada tahiun 2009 terhadap siswa SMP dan SMA
dibandung dari 12.742 responden 0,64% responden melakukan hubungan seks, 0,77%
responden melakukan petting, 2,56% responden saling meraba anggota badan yang
sensitif, 2,86% melakukan necking, 6,62% berciuman bibir, 9,85% responden
mencium pipi/kening, 12,11% saling berpelukan/saling merangkul, 23,53%
responden berpegangan tangan, dan 41,06% responden hanya mengobrol selama masa
pacaran. Berdasarkan tingkat pengetahuan responden tentang kesehatan
reproduksi, 41,71% responden berpengetahuan baik dan 58,29% responden
berpengetahuan kurang. (Tribun-Jakarta 19 Desember 2008).
Fakta tersebut tidak sulit untuk diterima,sebab secara
faktual hampir setiap remaja berpacaran. Penelitian yang dilakukan Suherdiana
(2010:23) terhadap 250 siswa didelapan sekolah dikota Bandung, memperkuat
kebenaran fakta tersebut, dari 250 remaja yang menjadi sampel penelitian
ditemukam mayoritas remaja yaitu 217 orang atau 87% memiliki temen dekat atau pacar,
bahkan 94% dari total 250 remaja mengatakan bahwa memiliki pacar itu perlu.
Dari 87% remaja yang memiliki pacar , 97% remaja pernah melukukan bersentuhan
fisik, 61% atau 152 orang pernah melakukan cumbuan, sementara melakukan
hubungan badan sebanyak 17% atau 42 remaja.
Dari sisi lain, perilaku remaja yang berpacaran juga
tergambar dari survey yang juga dilakukan oleh youth center Pilar PKBI
Jawa Tengah tahun 2005 (www.kompas.com) diakses tanggal 20 Maret 2012, perilaku
yang dilakukan yaitu, saling ngobrol 100%, berpegangan tangan 93,3%, berciuman
bibir 60,9%, mencium leher mencium pipi 84,6% kening 36,1% saling meraba
(payudara dan kelamin) 25% dan melakukan hubungan seks 7,6%. Khusus untuk yang
melakukan seks, pasangannya adalah pacar 78,4%, teman 10,3% dan pekerja seks
9,3%. Alasan mereka melakukan hubungan seks adalah coba-coba 15,5%, sebagai
ungkapan rasa cinta 43,3%, kebutuhan biologis 29,9%. Adapun tempat melakukan
hubungan seks adlah rumah sediri atau pacar 30%, tempat kos atau kontrakan 32%,
hotel 28% dan lainnya 9%.
Perilaku seksual tersebut merupakan salah satu
penyimpangan perilaku remaja. Menurut Sarwono perilaku seks adalah segala
tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis
(Heteroseksual) maupun sesama jenis (Homoseksual) bentuk-bentuk tingkah laku
ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku
berkencan, bercumbu dan senggama. Obyek seksual dapat berupa orang baik sejenis
maupun lawan jenis, orang dalam khayalan, hewan atau diri sendiri.
Penelitian yang dilakukan BKKBN (2008) menyatakan, 94%
remaja menyatakan butuh nasihat mengenai seks dan kesehatan reproduksi sebagian
besar remaja justru tidak dapat mengakses sumber informasi yag tepat. Jika
mereka kesulitan untuk mendapatkan informasi melalui jalur formal, terutama
dari lingkungan sekolah dan petugas kesehatan, makan kecenderungan yang muncul
adalah coba-coba sendiri mencari sumber informal. Sebagai contoh informasi
tersebut mereka coba penuhi dengan cara membahas bersama teman-teman, buku-buku
tentang seks, atau mengadakan percobaan dengan jalan matsurbasi, bercumbu atau
berhungan seksual.
Mengingat rasa ingin tau yang begitu besar pada remaja
yaitu dimulai dari usia antara 12 tahun sampai 16 tahun. Dalam kajian psikologi
masa remaja adalah masa yang memungkinkan seseorang memiliki rasa ingin tau
yang tinggi dan selalu ingin mencoba banyak hal termasuk masalah seksualitas.
Menurut (Hurlock, 1994:2227) sesuai dengan tugas-tugas perkembangan masa remaja
yaitu mencapai hubungan yang lebih matang dengan lawan jenis, dan menerima
peran sosial sebagai pria dan wanita. Fenomena ini sering terjadi pada remaja
di tingkat SMP, sudah saatnya pendidikan seks tidak lagi dipandang sempit dan
tabu. Pemberian pemahaman tentang pendidikan seks yang benar perlu diberikan
kepada mereka khususnya dilembaga pendidikan formal maupun pendidikan non
formal atau bahkan dalam keluarga sebagai wadah awal pendidikan seks bagi anak.
Hal ini dimaksudkan agar remaja tidak mencari informasi tentang masalah seksual
dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas kebenarannya bahkan
keliru sama sekali. Namun meski demikian, pendidikan seks tidak juga diberikan
dengan bebas tanpa memperhatikan tahapan perkembangan dan nilai moral serta
norma agama yang ada, artinya informasi seks yang diberikan kepada remaja
hendaknya disesuaikan dengan tingkatan usia dan tahap perkembangan remaja dan
harus diimbangi dengan nilai-nilai moral serta norma agama sebagai filter bagi
remaja dalam berperilaku khususnya berkaitan dengan dunia seksualitasnya.
Usaha
untuk menanggulangi kemerosotan moral itu telah banyak dilakukan, baik oleh lembaga
keagamaan, pendidikan, sosial dan instansi pemerintah. Namun hasil pembendungan arus yang berbahaya itu
belum tampak, bahkan yang
terjadi semakin banyak. Dimana mana dekadensi moral semakin menjadi jadi tidak saja
terbatas kepada kota besar, akan tetapi telah menjalar sampai ke pelosok tanah
air, ke kota kecil, dan desa terpencil.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa akibat
teknologi pada perilaku pelajar.
2.Apakah Pancasila merupakan Solusi
Permasalahan Suatu Bangsa?
3.Bagaimana peran agama dalam mengatasi
permasalahan dekandensi moral pelajar dan adakah pengaruh
intensitas menghafal Al-Qur’an terhadap moralitas pelajar?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Apa akibat teknologi pada perilaku pelajar?
Akibat teknologi pada perilaku pelajar muncul dalam fenomena penerapan
kontrol tingkah laku ( behaviour control ). Behavour control merupakan
kemampuan untuk mengatur orang melaksanakan tindakan seperti yang dikehendaki
oleh si pengatur ( the ability to get somene to do one’s bidding ) pengembangan
teknologi yang mengatur perilaku pelajar ini mengakibatkan munculnya
masalah-masalah etis seperti berikut.
1. Penemuan
teknologi yang mengatur perilaku ini menyebabkan kemampuan perilaku seseorang
diubah dengan operasi dan manipulasi syaraf otak melalui obat bius tertentu.
Teknologi baru dalam bidang psikologi seperti “ dynamic psychoterapy” mampu
merangsang secara baru bagian-bagian penting, sehingga kelakuan bisa diatur dan
disusun. Jika begitu kebebasan bertindak pelajar sebagai suatu nilai diambang
kemusuhan.
2. Makin
dipacunya penyelidikan dan pemahaman mendalam tentang kelakuan pelajar,
memungkinkan adanya lubang manipulasi, entah melalui iklan atau media lain.
3. Pemahaman
tingkah laku pelajar demi tujuan ekonomis, rayuan untuk menghirup kebutuhan
baru sehingga bisa mendapat untung lebih banyak, menyebabkan penggunaaan media
(radio, tv) untuk mengatur kelakuan pelajar.
4. Behaviour
control memunculkan masalah etis bila kelakuan seseorang di control oleh
teknologi dan bukan oleh subjek itu sendiri. Konflik muncul justru karena si
pengatur memperbudak orang yang dikendalikan kebebasannya dalam bertindak dan
diarahkan menurut kehendak si pengontrol.
5. Akibat teknologi pada eksistensi manusia
dilontarkan oleh Schumacher. Bagi Schumacher eksistensi sejati manusia adalah
bahwa manusia menjadi manusia justru karena ia bekerja. Pemakaian teknologi
modern condong mengasingkan manusia dari eksistensinya sebagai pekerja, sebab
disana manusia tidak mengalamai kepuasan dalam bekerja. Pekerjaan tangan dan
otak manusia digantikan dengan tenaga-tenaga mesin, sehingga hilanglah kepuasan
dan kreatifitas manusia.
Derasnya arus informasi dan budaya asing yang masuk membuat para remaja tidak dapat membendung
rasa penasarannya sendiri untuk mencoba hal-hal yang tidak seharusnya mereka
lakukan dan pengetahuan yang minim lah yang membuat mereka semakin mudah
terjerumus. Informasi dan budaya asing yang masuk menyusup disetiap tempat di negeri ini tanpa filter dan
tanpa perlawanan berarti bahkan masuk sampai kedapur dan kamar kita baik sadar maupun
tidak. Tengok saja budaya yang menjangkiti remaja negeri ini dari K-pop sampai
harajuku hingga hip hop yang hedonis. Belum lagi perilaku bebas tanpa batas
keluar dari adat ketimuran. Suatu kondisi yang memprihatinkan bagi generasi
muda mengingat dampak buruknya bagi pembentukan karakter kepribadian penerus
bangsa. Meski beberapa kelompok ada yang melakukan upaya untuk meredam dampak
negatif budaya asing yang menjangkiti generasi muda tapi nampaknya hanya
bersifat sporadik tanpa mendapat dukungan yang memadai baik dari pemerintah
maupun dari masyarakat itu sendiri.
Awalnya kita banyak
berharap pada peran agama sebagai benteng terkuat menghadapi degradasi moral
anak-anak kita yang kian hari makin memprihatinkan. Namun dari waktu ke waktu
seiring dengan kemajuan zaman yang makin pesat tidak jarang terdengar para
pemuka Agamapun mulai mengeluh betapa sulitnya membina umat bahkan sampai ada
yang mulai merasa kewalahan. Itu dari sisi moral belum lagi dari rasa
kebangsaan dan nasionalisme. Menjelang perhelatan piala dunia bendera-bendera
Negara asing berkibar dengan tingginya sebagai bentuk dukungan yang sepertinya
sangat berlebihan. Apa pantas bendera asing berkibar diwilayah kedaulatan
Negara kita diluar gedung kedutaan besar mereka. Apa bedanya bendera Brasil
dengan bendera papua merdeka. Jika bendera OPM haram berkibar di tanah air
berarti bendera Negara manapun juga tidak boleh, karena itu diluar dari
kepatutan sangat tidak sesuai dengan etika dan hukum internasional.
Lantas jika sudah seperti ini keadaannya apakah kita hanya berdiam diri merenung mengharapkan datangnya mukjizat. Perlu upaya ekstra untuk kondisi seperti ini yaitu sebuah gerakan revolusi dalam rangka perbaikan moral bangsa sepertinya sudah menjadi keharusan.
Lantas jika sudah seperti ini keadaannya apakah kita hanya berdiam diri merenung mengharapkan datangnya mukjizat. Perlu upaya ekstra untuk kondisi seperti ini yaitu sebuah gerakan revolusi dalam rangka perbaikan moral bangsa sepertinya sudah menjadi keharusan.
2.Apakah Pancasila merupakan Solusi
Permasalahan Suatu Bangsa?
Iya, karena hanya Pancasila yang bisa diterima oleh semua
golongan. Tapi harus diakui bahwa belakangan ini hal tersebut hanya ada
diatas kertas yang bersifat teoritis jauh dari aplikasi dan pengamalan. Sudah
waktunya kita merevitalisasi kembali pemahaman dan pengamalan Pancasila sebagai
ideology bangsa yang terpinggirkan. Dengan Sila Pertama sebagai landasan yang
kokoh yaitu “ Ketuhanan Yang maha Esa”, diharapkan nilai moral keagamaan dan
religy dari masing-masing pribadi kita dapat terpicu dalam membentuk karakter
kita menjadi karakter Pancasila.
Memang gerakan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, dimana tantangan dan halangan pasti akan menghadang. Tapi itulah resiko perjuangan, makin berat makin dinikmati sebagai pemicu adrenalin ibarat pil pahit bagi kesembuhan penyakit yang kita dambakan. Saatnya kembali kepada nilai luhur bangsa, saatnya kita tempatkan Pancasila pada tempat yang semestinya. Saatnya kita menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang berlandaskan pada Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki semangat prikemanusiaan yang adil dan beradab menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa serta senantiasa mengedepankan musyawarah untuk mufakat menuju terciptanya suatu keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mari kita semangat dalam merayakan hari lahir Pancasila seperti semangatnya kita memperingati hari valentine. Dalam semangat pengamalan dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dirgahayulah Pancasila-ku kami terdepan dalam membelamu.
Memang gerakan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, dimana tantangan dan halangan pasti akan menghadang. Tapi itulah resiko perjuangan, makin berat makin dinikmati sebagai pemicu adrenalin ibarat pil pahit bagi kesembuhan penyakit yang kita dambakan. Saatnya kembali kepada nilai luhur bangsa, saatnya kita tempatkan Pancasila pada tempat yang semestinya. Saatnya kita menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang berlandaskan pada Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki semangat prikemanusiaan yang adil dan beradab menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa serta senantiasa mengedepankan musyawarah untuk mufakat menuju terciptanya suatu keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mari kita semangat dalam merayakan hari lahir Pancasila seperti semangatnya kita memperingati hari valentine. Dalam semangat pengamalan dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dirgahayulah Pancasila-ku kami terdepan dalam membelamu.
3.Bagaimana peran agama dalam mengatasi permasalahan
dekandensi moral pelajar dan adakah pengaruh
intensitas menghafal Al-Qur’an terhadap moralitas pelajar?
Jika dibawa ke
Agama khusunya agama islam maka upaya untuk mengurangi krisis moral tersebut
yaitu berkeyakinan kuat akan agama Islam yang menyelamatkan mereka dari jurang kemaksiatan. Remaja harus
memilih cara yang terbaik dan memiliki kesadaran hidup untuk mendapatkan dunia dan
akhirat.
Langkah
yang baik digunakan remaja untuk mendapatkan dunia dan akhirat yaitu dengan berpedoman pada
Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan kitab
suci yang sangat diagungkan karena di dalamnya terdapat nilai-nilai yang penting untuk dijadikan suri
tauladan maupun sebagai pedoman terhadap
segala aspek kehidupan. Bagi orang-orang muslim ingin mengharap kehidupan yang sejahtera, damai, dan
bahagia, maka semestinya berperilaku sesuai dengan Al-Qur’an, sebab Al-Qur’an menjadi sarana
paling utama untuk merintis,
memulai, dan menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya.
Setiap
persoalan apa pun yang datang silih berganti dalam kehidupan, tentu muaranya akan bertemu pada satu
titik, yaitu Al-Qur’an. Dengan
Al-Qur’an, kita dapat mengetahui segala yang baik dan yang buruk. Melalui Al-Qur’an, kita bisa
memahami yang haq dan yang batil. Melalui Al-Qur’an pula, kita mampu mengerti terhadap segala
hal yang diridhai dan yang
dibenci oleh Allah Swt. Inilah yang menjadi alasan sehingga Al-Qur’an begitu vital bagi
kehidupan seluruh umat muslim. Dalam
rangka untuk menjaga orisionilitas Al-Qur’an, selain dilakukan dengan cara membaca juga dengan
menghafalkannya. Cara menghafal ini memang lebih sulit daripada membaca dan memahaminya. Hal ini
terjadi karena selain
mempunyai lembaran yang sangat banyak, Al-Qur’an memiliki nuansa bahasa yang relatif sulit
untuk dipahami, serta dapat menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menghafalnya. Seorang yang menghafalkan Al-Qur’an
harus berguru kepada ahlinya, yaitu
guru yang hafal Al-Qur’an, serta sudah mantap dalam segi agama dan pengetahuannya tentang Al-Qur’an,
seperti ulumul Qur’an, asbab an –nuzulnya, tafsir, ilmu tajwid, dan lain-lain.
Remaja yang menghafalkan Al-Qur’an
harus menjauhkan diri dari perbuatan
tercela, agar tidak menghancurkan konsentrasi yang telah terbina dan terlatih sedemikian bagus.
Dengan demikian maka akan terdapat keselarasan antara sikap penghafal dengan kesucian Al-Qur’an
(Al-Hafidz, 1994: 52). Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu
keutamaan mengamalkannya, berperilaku
dengan akhlaknya, bersopan santun dengannya di waktu malam dan siang adalah merupakan
orang-orang pilihan terbaik (Sa’dulloh, 2008:23).
Berangkat
dari persoalan tersebut maka dakwah dengan pendekatan bimbingan konseling Islam melalui
seorang penghafal Al-Qur’an sebagai juru dakwah. Dakwah adalah mendorong (memotivasi) umat manusia melaksanakan kebaikan dan mengikuti
petunjuk serta memerintahkan mereka berbuat makruf dan mencegahnya dari perbuatan mungkar agar
mereka memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat (Pimay, 2005: 28). Kewajiban dakwah tersebut disebutkan dalam
firman Allah, yang artinya:
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeruh kepada
yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”(QS.Ali
Imran 104) (Depag, 1990: 93).
Tugas
dakwah mempunyai kewajiban untuk menyeru bagi umat muslim. Usaha seorang juru dakwah
(da’i) untuk mencegah dari kemunkaran yaitu krisis moral yang dialami oleh remaja. Salah satu cara
untuk meningkatkan
tingkat perkembangan moral remaja dengan mendekatkan diri mereka dengan membaca Al-Qur’an dan menghafalkan Al-Qur’an. Dengan demikian, menghafalkan
Al-Qur’an secara intensif akan meningkatkan
tingkat perkembangan moral remaja. Menghafal Al-Qur’an mempunyai keutamaan agar berperilaku
baik, bersopan santun di waktu malam
dan siang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, yang memiliki nilai-nilai didalamnya, seperti telah
dijelaskan dalam Pembukaan UUD 1945 . Pancasila dapat diaplikasikan dalam
menumbuhkan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap hukum sebagai pencerminan
adanya kesetaraan dan pelindungan hukum terhadap berbagai perbedaan pandangan,
suku, agama, keyakinan, ras dan budaya yang disertai kualitas kejujuran yang
tinggi, saling menghargai, saling menghormati, non diskriminatif dan persamaan
di hadapan hukum. Sebagai solusi permasalahan suatu bangsa nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia, sebagai ideologi bangsa
Indonesia tentunya pancasila mempunyai semacam magnet permersatu bagi bangsa
ini. Setelah saya mengkaji lebih lanjut ternyata Pancasila dapat menjadi Solusi
permasalahan suatu bangsa dan negara terbukti bahwasannya kita dapat
mengetahui berbagai cara yang menyangkut atau berhubungan dengan Pancasila
untuk manangani permasalahan suatu bangsa misalnya dengan nila-nilai positif
yang terkandung di dalam pancasila.
B. SARAN
Saran Berdasarkan uraian di atas
kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah negara kita
republik Indonesia. Kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila
dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Kita
harus membekali diri dengan sikap dan kepribadian yang menjunjung tinggi nilai
kebangsaan Indonesia (Pancasila). Selain itu kita harus patuh kepada kedua
orang tua, taat beribadah, menghindarkan diri dari hal-hal yang merugikan diri
sendiri, dan belajar dengan rajin agar apa yang kita cita-citakan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
1. http//pdf
2. Pancasila sebagai solusi permasalahan
suatu bangsa dan negara.or.id.htm
3. Asiana.com.htm
4. Pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan
5.pendidikan pancasila
Langganan:
Postingan (Atom)